Survei kota dunia layak huni: Jakarta menduduki peringkat 116


DKI Jakarta tidak termasuk ke dalam 100 kota dunia layak huni, tahun ini. Itu didasarkan pada survei tahunan Global Liveability Index yang dikeluarkan Economist Intelligence Unit (EIU).

Dari 140 kota dunia yang disurvei, Jakarta menduduki peringkat 116 dengan nilai 54.6. Di Asia Tenggara, Jakarta hanya mengungguli Phnom Penh (Kamboja) yang berada di peringkat 126 dengan nilai 50,7.

Jakarta kalah dari Singapura berperingkat 49 dengan nilai 88,7, Hanoi (Vietnam/69/76,2), Kuala Lumpur (Malaysia/73/75,2). Lalu, Bandar Seri Begawan (Brunei/101/64,4), Bangkok (Thailand/102/62,5), dan Manila (Filippina/104/62).

"Peringkat Layak Huni ditentukan oleh faktor-faktor seperti kondisi kota untuk ditinggali dan juga tantangan gaya hidup berdasarkan lima kategori penilaian: stabilitas, kesehatan, budaya dan lingkungan, pendidikan, dan infrastruktur," Demikian isi siaran pers dikirim Edelman Indonesia, kemarin.

Sementara, peringkat pertama kota layak huni diduduki Melbourne (Australia) dengan nilai 97,5. Dengan demikian, kota terletak di tenggara benua kangguru tersebut telah menjadi jawara lima tahun berturut-turut.
Dibawah Melbourne, bercokol Wina (Austria/97,4), Vancouver (Kanada/97,3), Toronto (Kanada/97,2), dan Adelaide (Australia/96,6).

Sementara kota yang berada di posisi buncit alias paling tak layak huni adalah Damaskus (Suriah/29,3). Di atasnya ada Dhaka (Bangladesh/38,7), Port Moresby (Papua Nugini/38,9), Lagos (Nigeria/39,7), dan Tripoli (Libya/40). (Skn/mdk)
Previous
Next Post »

Silahkan berkomentar sesuai dengan tema poting di atas ConversionConversion EmoticonEmoticon