Wapres JK: NU harus bantu Bangsa Indonesia


Rais A'am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Ma'ruf Amin, resmi mengukukuhkan kepengurusan PBNU 2015-2020 pimpinan KH Said Aqil Sirodj di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9) siang.

"Sebelum saya kukuhkan, saya punya pertanyaan kepada kalian. Apakah kalian bersedia untuk dikukuhkan sebagai PBNU? Jika siap, saya ingin sampaikan marilah kita berjanji agar hari ini lebih baik dari hari-hari sebelumnya," kata Ma'ruf.

"Siap," tegas peserta PBNU 2015 - 2020, yang dilanjutkan peresmian pengukuhan.

Dalam pengukuhan yang dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla, Ma'ruf meminta kepada semua pengurus kali ini agar dapat bekerja keras dan menjaga negara Indonesia dari orang-orang yang merusak akhlak dan akan menyimpang Indonesia.

"Marilah kita bekerja keras dengan terus-menerus, menjaga negara kita dari orang-orang yang akan merusak akhlak negara ini, dari orang-orang atau kelompok yang radikalis, kelompok ekstrimis, maupun dari kelompok separatis," ucapnya.

Ma'ruf meminta kepengurusan PBNU 2015-2020 dapat bekerja dan menjalankan amanah yang diberikan dalam muktamar ke-33. Sehingga kepengurusan PBNU nantinya dapat menjadikan NU hari ini dan hari ke depan lebih baik daripada hari sebelumnya.

"Ini merupakan tanggung jawab NU kepada bangsa dan negara, karena ini komitmen NU. Untuk itu marilah kita berkerja keras melakukan upaya-upaya perbaikan, untuk menjadi umat yang kuat dan tidak menjadi umat yang lemah," tutupnya.

Dalam kesempatan ini, Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla (JK) harap NU dapat membantu perekonomian global Indonesia yang saat ini sedang memprihatinkan.

"Dalam konteks perekonomian global yang sedang lesu, NU harus bantu Indonesia. NU harus mendorong masyarakatnya lebih produktif. Kalau masyarakat NU ada yang bekerja di bidang pertanian, di kerajinan, di industri, harus lebih produktif. Karena ini bangsa butuh produktivitas lebih tinggi lagi dewasa ini," kata JK usai pengukuhan PBNU 2015-2020 di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9).

JK menuturkan, dengan jumlah jamaah NU yang terbilang sangat besar, NU nantinya dapat membina bangsa dengan yang luar biasa dari tahun ke tahun. 

"NU ini organisasi Islam yang terbesar di dunia saya katakan. Tidak ada organisasi yang punya jamaah katakanlah 50 -80 juta. Tidak tahu berapa lah, cuma Tuhan yang tahu ya. Nah bagaimana yang 80 juta ini dapat termotivasi, mendapat pendidikan yang dapat dikontrol untuk tadi, yaitu Islam Nusantara yang moderat. Karena kalau anda lihat di bagian dunia lain, itu yang bahayanya. Nah di sini tidak. Coba kita lihat. Tetapi juga kemajuannya. Pendidikannya, ekonominya, sosialnya," tuturnya.

JK mengaku tak pernah mendapatkan fasilitas dari negara, dirinya menjelaskan justru NU lah yang memberikan fasilitas kepada negara.

"Justru NU yang banyak memberikan fasilitasnya buat kita. Seperti pendidikan kan? puluhan ribu pesantren di Indonesia kan? nah itu NU yang membikinnya, untuk membaktikan kepada masyarakat, kepada bangsa ini," tutupnya. (Skn/b)
Previous
Next Post »

Silahkan berkomentar sesuai dengan tema poting di atas ConversionConversion EmoticonEmoticon