Dan adalah Allah Maha Melihat
akan apa yang kamu kerjakan (al-Ahzab:9). Al-Allamah bin Katsir berkata,
"Allah SWT berfirman memberitahukan nikmat, keutamaan, dan kebaikan-Nya
yang telah dianugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dalam menghadapi
dan mengalahkan musuh-musuhnya pada saat mereka terkepung.
Hal itu terjadi pada tahun
Khandaq, bulan Syawal tahun kelima Hijriah dalam pendapat yang sahih dan
masyur."Musa bin Aqabah dan lain-lainnya berpendapat bahwa peristiwa itu
terjadi pada tahun keempat Hijriah.
Adapun yang menjadi menjadi sebab
pengepungan tersebut adalah bahwa seorang pemuka Yahudi banin Nadhir yang telah
diusir Rasulullah saw. dari kota
Madinah ke Khaibar, di dalamnya termasuk Salam bin Abi al-Haqiq, Salam bin
Masykam dan Khanah ibnar Rabi', keluar menuju kota Mekah. Mereka berkumpul dengan para
pemuka Quraisy dan membujuk mereka untuk memerangi Rasulullah saw. dan
menjanjikan kemenangan serta bantuan dari kelompok mereka sendiri. Kaum Quraisy
menyetujui usulan mereka dan bersama-sama keluar untuk mengajak kaum Ghathfan
bergabung.
Mereka juga menyepakati usulan
tersebut. Setelah itu, kaum Quraisy keluar bersama para sekutunya dibawah
pimpinan Abu Sufyan Shakhar bin Harb, dan kaum Ghathfan dibawah pimpinan
Uyainah bin Hushun bin Badar dengan kekuatan sebesar sepuluh ribu orang.Begitu
Rasulullah saw. mendengar bergeraknya mereka untuk melakukan penyerangan,
beliau segera memerintahkan kaum muslimin untuk menggali khandaq (lubang) di
sekitar kota
Madinah yang berhadapan ke timur kota .
Hal itu beliau lakukan atas saran Salmah al-Farisi r.a. Dengan penuh ketekunan
kaum muslimin bersama Rasulullah saw. bekerja keras menggali dan memindahkan
tanah serta batu-batu.
Beberapa waktu kemudian, kaum
musyrikin datang membuat kamp di sebelah timur kota di dekat Uhud. Lalu salah satu kelompok
dari mereka turun ke dataran tinggi kota
Madinah, sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur'an, "(Yaitu) ketika
mereka datang kepadamu dari atas dan bawahmu." (al-Ahzab:10) Rasulullah
saw. keluar bersama kaum muslimin yang berkekuatan sekitar 3000 orang, ada yang
mengatakan 700 orang.
Mereka menyandarkan punggung
masing-masing ke bongkahan batu/tanah. Sementara, wajah mereka menghadap ke
arah datangnya musuh. Sedangkan khandaq di depan mereka tidak lebih dari sebuah
lubang tanpa air yang memisahkan antara mereka dan menghalangi pasukan berkuda
dan pejalan kaki untuk sampai kepada mereka, serta menempatkan kaum wanita dan
anak-anak di dalam benteng kota.Bani Quraizhah adalah salah satu kelompok
Yahudi yang memiliki benteng di sebelah timur kota Madinah dan terikat
perjanjian serta jaminan dengan Rasulullah saw.
Jumlah kekuatan mereka sekitar
800 laskar. Lalu Huyai bin Akhthab an-Nadhari pergi menemui mereka dan
membujuknya untuk bersama-sama menyerang Rasulullah saw. Ia tidak beranjak dari
sana hingga
mereka mengkhianati perjanjian yang dibuatnya dan bergabung mengepung
Rasulullah saw. dan kaum muslimin.
Kini urusannya semakin besar,
persoalan semakin rumit, dan keadaan semakin kritis, sebagaimana firman Allah
SWT dalam Al-Qur'an, "Di situlah diuji orang-orang mukmin, dan
digoncangkan (hatinya) dengan goncangan yang sangat dasyat." (al-Ahzab : 11)
Mereka tetap tinggal di sana
melindungi Rasulullah SAW. dan para sahabatnya selama hampir satu bulan. Hanya
saja kaum musyrikin belum sampai kepada mereka dan tidak terjadi pertempuran
antara mereka. Lalu Amrun bin Abdi Wuddin al-'Amri salah seorang pasukan berkuda
dan pahlawan pemberani yang tersohor pada zaman jahiliah, bersama beberapa
orang prajurit berkuda melintasi Khandaq dan berhasil menuju ke arah kaum
muslimin. Rasulullah SAW. segera memerintahkan beberapa prajurit berkuda untuk
menghadapinya. Namun, tidak ada seorangpun yang menuruti perintahnya. Lalu
beliau memerintahkan Ali bin Abi Thalib r.a. yang segera keluar menghadapinya.
Untuk beberapa saat keduanya
bertempur hingga akhirnya Ali bin Abi Thalib berhasil membunuhnya. Dan ini
adalah pertanda kemenangan. Lalu Allah mengirimkan angin topan yang berhembus
sangat dasyat ke arah para pengepung hingga tidak ada sebuah tenda pun yang
tersisa dan tanpa nyala api.
Akhirnya, mereka semua lari
meninggalkan ketakutan dan menderita kerugian, sebagaiman firman Allah SWT.
"Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah
dikaruniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami
kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu
melihatnya. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan."
(al-Ahzab:9)
Firman Allah SWT, "Wa junuudun
lam tarauhaa," menurut Ibnu Katsir adalah para malaikat yang membuat
mereka (kaum musyrikin) terguncang dan menyusupkan rasa kaget dan takut ke
dalam hati mereka. Pada saat itu, setiap kepala kabilah berkata, "Wahai
bani Fulan kemarilah kepadaku." Dan mereka pun berkumpul kepadanya dan
berkata, "Keselamatan, keselamatan" karena Allah menimpakan ketakutan
ke dalam hati mereka.
di tulis oleh - Sukron
Sign up here with your email
Silahkan berkomentar sesuai dengan tema poting di atas ConversionConversion EmoticonEmoticon