Keterbatasan fisik tak selalu menjadi kendala seseorang berkreativitas. Salah satu contohnya adalah Reza Dela Saputra.
Bocah berusia 10 tahun itu dengan cekatan mengambil kuas yang diselipkan pada jempol kaki kirinya. Seketika, kakinya mencelupkan kuas tersebut pada cat warna biru. Lalu kuasnya menari-nari di atas kanvas.
Saat ingin berganti kuas, dia mengarahkan kaki kirinya pada Kak Teddy, guru melukisnya. Teddy pula yang membantu Reza melukis. Teddy mengarahkan Reza menggunakan warna apa saja.
"Sudah sekitar empat tahun ini, saya mendampingi Reza dalam melukis," ujar Teddy.
Reza merupakan penyandang disabilitas, murid kelas empat Sekolah Luar Biasa (SLB) Sukanegara, Cianjur, Jawa Barat. Kedua tangan Reza tak sempurna. Maka tak heran, dia harus menggunakan kedua kakinya untuk beraktivitas.
Reza tak banyak bicara, dia memilih fokus melukis. Sebelum memberi warna pada lukisannya, dia terlebih dahulu menggambar pola dasar dari lukisannya dengan menggunakan pensil.
Saat itu, dia melukis tiga ikan dengan latar belakang berwarna biru. Sejumlah karya-karyanya pun turut dipamerkan dalam kegiatan tersebut.
Minat Reza akan gambar sudah terlihat sejak kecil. Reza merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dan diasuh oleh neneknya.
"Orangtuanya masih hidup, tinggal di kecamatan yang berbeda tapi masih satu Kabupaten Cianjur," kata Guru Sukanegara, Cianjur, Jawa Barat, Nurhisma.
Tak seperti anak lainnya, Nurhisma menilai Reza agak minder, sehingga lebih banyak diam.
"Tugas kami yang paling penting adalah memotivasi anak agar percaya diri, meski mengalami kekurangan secara fisik," ujar Nurhisma.
(Skn/g)
Sign up here with your email
Silahkan berkomentar sesuai dengan tema poting di atas ConversionConversion EmoticonEmoticon