Teknik Menulis Berita dan Feature


Berita feature acapkali dipandang dengan sebelah mata, ditempatkan sekadar sebagai ganjal pada halamansurat kabar. Feature dianggap sebagai berita “ringan” dan karenanya dianggap tidak penting. Karena, feature lebih sering bertutur tentang “Pak Kumis, penjual lontong sayur”,  “Yu Ijah, penjaja jamu” atau “Ucok, sopir angkot”.

Pak Kumis, Ijah atau Ucok adalah bagian dari dunia bawah dalam strata sosial. Mereka adalah bagian dari akar rumput yang jarang mendapat liputan istimewa dari media.Para jurnalis menempatkan realita kehidupan mereka sehari-hari dalam bentuk feature. “Buat saja feature!”

Dari sinilah kesalahan persepsi mengenai berita feature bermula. Feature yang sebenarnya adalah gaya atau cara bertutur dalam penulisan berita, kemudian dipersepsikan sebagai isi berita. Feature di-identik-kan dengan berita “ringan”, berita “ecek-ecek”.

Selengkapnya baca disini ya...

Previous
Next Post »

Silahkan berkomentar sesuai dengan tema poting di atas ConversionConversion EmoticonEmoticon