Muncul desakan UNESCO akui tempe Indonesia warisan budaya dunia


Laman petisi dalam jaringan change.org belum lama memuat tuntutan dari pemerhati gizi Indonesia terhadap Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Intinya, Kemendikbud harus aktif melobi Badan Pendidikan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) untuk mengakui tempe sebagai warisan budaya dunia.
Panganan olahan kedelai itu, menurut pembuat petisi, ditemukan beberapa abad lalu oleh nenek moyang masyarakat Indonesia. Makanan kaya protein tersebut dianggap sangat khas, tidak ditemukan di bangsa lain.
"Tempe yang merupakan pangan asli dan tradisional masyarakat Indonesia berpotensi besar untuk diklaim dan diakui sebagai pangan asli negara lain," tulis petisi tersebut, Kamis lalu (16/7).
Dari keterangan tertulis pengelola change.org, rupanya petisi tersebut dihimpun oleh akar Gizi dan Pangan Indonesia (Pergizi Pangan). Setelah tiga hari terpampang di situs tersebut, ada 10.033 orang memberi dukungan dari target 15 ribu.
Pergizi menjelaskan, tempe kerap dianggap kuliner kelas rendah. Apalagi banyak idiom dalam Bahasa Indonesia justru menempatkan tempe secara negatif. Misalnya 'mental tempe' untuk menggambarkan sosok pecundang.
Diharapkan, dengan tercantum dalam daftar Intangible Cultural Heritage of Humanity, UNESCO, maka status tempe akan meningkat baik bagi masyarakat Indonesia maupun dunia.
Merujuk data Badan Pusat Statistik, tempe menyumbang 10 persen asupan protein harian masyarakat Indonesia.
Sebetulnya tempe sudah diakui secara internasional melalui badan standardisasi, Codex Alimentarius Comission, yang memberi kode CODEX STAN 313R-2013 untuk tempe khas Indonesia. Tapi memang belum ada pengakuan dari UNESCO. (Ina)
Previous
Next Post »

Silahkan berkomentar sesuai dengan tema poting di atas ConversionConversion EmoticonEmoticon