Sebuah Catatan untuk Presiden: Ayo Pak, Tunjukkan Jokowi yang Sesungguhnya!

Enam bulan sudah Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai Presiden. Sejumlah hal telah dicapai, namun ada juga hal yang masih jauh dari cita-cita dan janji kampanyenya.

"Agenda penting soal pemberantasan korupsi, penguatan pembangunan maritim serta implementasi UU Desa untuk rakyat adalah tiga paket utama yang selama ini diharapkan berjalan dengan efektif‎," kata pengamat politik UGM, Arie Sudjito, Selasa (28/4/2015).

Arie menilai saat ini Jokowi sebagai Presiden terus dijebak dalam situasi pergunjingan yang berlarut-larut. Akibatnya kesempatan Jokowi untuk bekerja menjalankan agenda-agenda strategis terus dihambat.

‎"Tunjukkan leadership jokowi yang sesungguhnya, yakni berani membuat gebrakan demi perbaikan untuk kepentingan rakyat," urai dia.

Arie mengungkapkan, dalam situasi begini, tantangan besar untuk Jokowi dengan menunjukkan keberanian. Keberanian itu yakni membuat gebrakan sebagaimana dilakukannya saat menjadi Wali Kota Solo maupun Gubernur DKI Jakarta.

"Sebagai Presiden, Jokowi punya otoritas besar untuk memimpin kendali kerja sesuai aspirasi rakyat pendukungnya.‎ Sudah saatnya Jokowi berani mengambil risiko demi kepentingan rakyat dan konstitusi," tutur pengajar di Fisipol UGM ini.

Dalam beberapa bulan terakhir, lanjut arie, politik kompromi lebih banyak dipengaruhi manuver elit ekonomi dan pebisnis.

"‎Kini momen penting Presiden kompromi dengan aspirasi rakyat, bukan kompromi lagi dengan elite politik dan pebisnis.‎ Masyarakat yang dikonsilidasikan oleh CSO tentu akan berdiri dibelakang Jokowi saat Jokowi menjalankan program kerja sesuai janji kampanye, sekalipun di bawah bayang-bayang gangguan musuh politiknya, pasti akan diatasi," beber Arie.

Menurut Arie, Jokowi mesti ‎memastikan para menteri bekerja optimal dalam kendali Presiden. Jika gebrakan-gebrakan dilakukan dengan cepat, maka optmisme dan kebangkitan dukungan rakyat akan terjadi.

"‎Saya menangkap gejala Presiden Jokowi dikondisikan untuk terlibat pergunjingan, terutama oleh musuh politik dan para pebisnis yang terganggu akibat kebijakan Presiden," ungkap Arie.

"Skenario pelemahan Jokowi ini sistematis dengan target bukan jangka pendek seperti pemakzulan, tetapi jangka menengah untuk lima tahun ke depan.‎ Semua manuver politisi dan pebisnis jangan terlalu diikuti, namun Jokowi tetaplah konsisten dengan agenda-agenda strategis sesuai harapan rakyat," tutup Arie. (Detik.com)
Previous
Next Post »

Silahkan berkomentar sesuai dengan tema poting di atas ConversionConversion EmoticonEmoticon